Judgemental

Motivasi saya membuat tulisan ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah AEI (Agama dan Etika Islam) juga karena saya ingin menyuarakan keresahan saya terkait kondisi masyarakat (khususnya masyarakat indonesia) saat ini yang dengan mudahnya menghakimi segala sesuatu, atau bisa kita sebut judgemental.

Kita ambil contoh kasus yang sempat viral, misalnya kasus Audrey yang disinyalir menjadi korban pengeroyokan 12 remaja. Berita yang beredar dan keluar dari mulut Audrey nyatanya banyak hoaxnya. Dan apa akibat dari tersebarnya berita hoax tersebut? Pelaku, saksi, keluarga pelaku, dan keluarga saksi kini ikut menjadi korban karena banyaknya masyarakat yang tergiring berita hoax tersebut. Masyarakat yang kurang berfikir panjang dan asal menghakimi para pelaku dan saksi mengakibatkan mental dan kehidupan remaja dan yang ditetapkan menjadi pelaku dan saksi ini terganggu.

Hal ini terjadi sebenarnya merupakan akumulasi kesalahan dari berbagai pihak. Pertama, akibat jurnalistik yang tidak bertanggung jawab, yang asal menyebarkan berita tanpa benar-benar tau apa yang terjadi sebenarnya, tanpa mencoba mencari informasi dari kedua belah pihak menyebabkan berita yang disebarkan tidak fair karena ketidaktahuan atas latar belakang atau detail permasalahan tersebut sehingga masyarakat langsung mendikotomi segala sesuatu bahwa pelaku 100% salah dan korban 100% benar, padahal nyatanya tidak seperti itu, dalam kasus ini Audrey dan pelaku, kedua belah pihak sama-sama memiliki kesalahan dan kedua belah pihak juga sama-sama akhirnya menjadi korban. Kedua, akibat masyarakat yang tidak berfikir panjang, main asal menyerap informasi tanpa ada penyaringan terlebih dahulu, tanpa adanya proses berfikir kritis, tanpa adanya upaya literasi lebih lanjut, mengakibatkan sempitnya perspektif mereka sehingga mereka bertindak barbar. Jari-jarinya tidak henti melayangkan ujaran kebencian kepada pelaku dan saksi. Ancaman datang bertubi-tubi baik kepada pelaku, saksi, maupun keluarganya, membuat mental mereka terganggu. Padahal bijaknya adalah dengan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwenang, yaitu melalui polisi atau dilakukan mediasi antar pelaku dan korban dengan didampingi pihak yang lebih dewasa yaitu orangtuanya atau guru-gurunya.

Disini saya tidak bermaksud untuk membenarkan tindakan pelaku. Tapi disini saya hanya berusaha bersikap seadil mungkin. Karena keadilan adalah milik semua, bukan hanya milik mereka yang diberi spotlight. Dan baiknya jika ada kejadian seperti ini lagi, biasakan diri untuk tidak asal percaya dengan berita yang beredar, baca berita dari sumber yang terpercaya, atau kalau bisa dengarkan cerita langsung dari kedua belah pihak jangan hanya dari salah satu pihak, agar kita dapat menilai dengan tepat dimana letak kesalahannya dan agar kita tidak menjadi pribadi yang judgemental dan tidak toleran. Selain itu alangkah baiknya jika kita ingin orang tersebut berubah adalah dengan menasehatinya bukan dengan menghakiminya. Sampaikan kritik yang membangun bukan menjatuhkan. Dan jika kita akan menyebarkan suatu informasi, cobalah untuk bersikap senetral mungkin, angkat nilai-nilai positifnya dan ambilah pelajaran dari hal negative yang terjadi. 

Komentar

Postingan Populer